top of page

Our Recent Posts

Archive

Tags

Hammam Al-Hariths

KATA HATI SEORANG PEREMPUAN MELAYU

Lelaki itu bersifat kasar, jika perempuan itu gagal ditemui di dalam dirinya, maka dirinya akan gagal menjadi PERWIRA BANGSA, mengatakan ia perwira di saat ia dikuasai haiwan hidup di dalam diri itu bukanlah satu KEPERWIRAAN SEBENAR melainkan ia adalah khayalan, yang menimpa nafsu seorang yang gagal menyantuni dirinya sendiri. Jikalau kami mengatakan yang kami ini bukan seorang manusia yang ruhaninya hidup, tentulah kami ini gagal menyatukan seorang lelaki dengan perempuan melayu yang ada pada diri kami, jika kita gagal menyelami lelaki dan perempuan di dalam diri kita, maka bangsatlah bangsa itu akhirnya nanti - KEMBALILAH kepada yang layak memilikimu wahai perempuan sejati! Hikmah daripada patah kata itu merupakan sesuatu yang perlu digali, ia memerlukan ketenangan pada HATI yang mula berzikir pada rasa yang merasai, kami tidak mereka karya kami sebagai satu kesenian, melainkan TAUHID itulah yang kami pupuk daripada awal perjalanan kami, dan kami tidak menegaskan ilmu ini kepada yang tidak berzikir sehingga bersih hatinya, kami penuhi ujian diri kami dengan zikir-zikir kalam secara teratur harinya, zikir itu akhirnya menyelam dengan lebih dalam dalam langkah dan jiwa kami sehingga zikir itu senantiasa menjadi amalan batin kami daripada alam diri dalam kami, sehinggakan di dalam mimpi kami, kami bertemu dengan zikir-zikir yang lebih dalam akan ketentuan yang datang kepada mimpi-mimpi kami itu, dan kehidupan hatilah yang memerlukan satu petunjuk akan hidupnya hati itu.


Makin kita berzikir, makin bersinarlah cahaya diri kita itu, misykat itu akhirnya menampakkan mukanya dalam cahaya yang datang kepada hati kita, dan berkaratnya hati kita yang penuh noda itu akan tersingkirlah ia perlahan-lahan ibarat luruhnya luka-luka lama yang telah kering parutnya, membuatkan segala trauma dan kisah lama diri kita terhapus seperti relai tanpa kita sedar akan keperluan menyelesaikannya secara dunia "psychology" lagipun. Ia akan relai, relai dan relai dengan kalimah zikir yang menyelesaikan secara kuasa ghaib, ia adalah ALLAH yang meletakkan ALLAH itu pada ruh dan penciptaannya, maka ia akan kembali kepada yang perlu meluruhkan kuasa-kuasa jahat pada hatinya itu dengan berzikir kuat seperti gema-gema pada asalnya dan kemudian ia akan meluruhkan jiwa itu daripada kuasa kebinatangan yang datang kepada hadrat diri manusia yang sering mengganggu nafsu muthmainnah kita, lalu kemudian berdirilah tahta syaitan yang perlu ditumpaskan satu persatu kepada yang layak menyatakan dirinya itu sebagai satu perwakilan yang perlu dibersihkan hati itu akan sifat kesyaitanan diri itu pula, dan ia pasti memerlukan lebih bimbingan dan bimbingan daripada guru yang murshyid. Kita tidak membincangkan "methodologi" melainkan yang kita ucapkan adalah kalam daripada KEILMUAN LELUHUR yang memerlukan hadrat hati yang sudah bersih itu untuk menerima keilmuan leluhur yang akan kita bawak dalam gerak diri kita yang sebenarnya. Bangsa kita ini tenat wahai diriku yang terpilih, maka kitalah yang perlu membawa semula ilmu ini kepada yang layak mengambilnya pada suatu masa nanti. Tiada kami tangguhkan tugas-tugas kami, melainkan kami jalani latihan-demi-latihan keilmuan TAUHID itu dengan KERAS asalnya, dan kami mengembalikan naskah ini kepada yang layak mengambilnya nanti, bukanlah kami ini bersembang-sembang kosong tanpa isinya,melainkan ia kami lalui, dan kita yang perlu kembali mengambil ilmu ini, perlulah berusaha dengan KERAS pada awal perjalanan diri, tidaklah kita mencari "popularity" duniawi apabila kita belajar ilmu agama pada mulanya, melainkan kita diamkan saja, dan kita tabur hasilnya di kemudian hari. Janganlah terikut-ikut dengan budaya baru yang apa pun semuanya ingin dikongsi dan diperkongsikan sehinggakan ia tiada nilai lagi bagi yang membaca. Taburan informasi terlalu banyak menjadikan semua daripada kita hilang arah dalam seharian - lalu berhentilah, marilah kita berzikir, berdiam sehingga DIAM kita itu benar-benar menghasilkan KEDIAMAN yang akhirnya membuka peti suara kita itu untuk berkata yang HIKMAH akhirnya, taburkanlah kenikmatan jika kita ingin merasai semula nikmat hidup, dan kita akan menjadi yang terpilih akhirnya, pabila kita mahu menjalankan tugasan awal kita dengan penuh daya diri, berhentilah bermain di dasar, tiada apa pun di dasar itu andai kita yang terpilih untuk menyelami yang lebih dalam kepada diri, hatta yang menulis ini tidaklah terlepas pada setiap ujian demi ujian diri sehinggalah bertahun-tahun habisnya demi, membawa pulang PUSAKA BANGSA ini kepada KITA SEMUA ANAK BANGSAKU~, aku bukan pencerita melainkan aku adalah yang mengalaminya!



Comments


bottom of page